merawatingat

    Sebagai bangsa yang dibekali akal pikiran tentu sewaktu-waktu akan muncul pertanyaan dalam dirinya “ideologi itu apa sih?” mengingat ideologi merupakan hal penting yang harus dimiliki suatu bangsa. Jika jawaban tersebut dijawab ala kadarnya bahwa ideologi sebagai pedoman hidup dalam konteks kehidupan ber-bangsa dan ber-negara, tentu akan kembali memicu suatu tanya, “apa tidak cukup dengan adanya ajaran agama dan kitab suci sebagai pedoman ?”.

    Hal-hal seperti ini harus segera ditanggapi dengan kejelasan jawaban yang tepat, jangan sampai pertanyaan tersebut bertemu pada jawaban yang justru menimbulkan cikal-bakal kesesatan berpikir dalam tanda kutip akan menyebabkan generasi bangsa ini, mengarah pada paham disintegrasi yang justru mengancam eksistensi dan esensi ideologi Pancasila untuk beberapa tahun kedepan. Bisa-bisa kita yang hidup dalam keberagaman ini ribut dan tidak harmonis hanya karena memperdebatkan tentang ideologi dan hal tersebut akan terlihat konyol mengingat negara-negara yang sudah maju sudah tuntas tentang perdebatan ideologi. Mereka hanya fokus pada peradaban yang kondusif dengan penekanan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

    Menanggapi pertanyaan pada paragraf pertama., agama dan kitab suci memang merupakan suatu pedoman dalam diri manusia untuk menjalankan keyakinannya (sesuai ajaran agama masing-masing). Tetapi, bukan berarti kita sebagai manusia yang menjadi suatu bangsa tidak membutuhkan lagi yang namanya ideologi, khususnya ideologi yang mampu membawa kebahagian bagi semua yakni ideologi Pancasila. Mengingat kita tumbuh dan besar di negara Indonesia tercinta ini. Mengutip argumentasi dari cindekiawan muslim sekaligus intelektual muslim Dr. Yudi Latief (Pembina Yayasan Nurcholis Madjid Society) yang menyangkut tentang Agama dan ideologi Pancasila. Tentunya, dua hal tersebut baik ajaran agama dan Pancasila tidak bisa dipisahkan atau memilih salah satu dari keduanya, sebab diantara agama dan ideologi Pancasila ibaratkan satu tarikan nafas sekaligus,  yang berisi nilai-nilai kebaikan bersama,  yakni nilai-nilai Ketuhanan.

    Jadi tidak bisa kita memisahkan atau pun memilih dan mengorbankan diantara salah satu. Ketika kita sebagai bangsa Indonesia sudah ber-Pancasila secara otomatis kita menjalankan ajaran baik dalam agama. Jika mengamati keadaan negara Indonesia yang majemuk dengan pluralitas yang begitu tinggi baik dalam meliputi keberagaman suku, agama, budaya dan bahasa setiap daerah di Indonesia, tentu sangatlah rentan dengan konflik namun semua dapat terhindari jika kita memahami dengan betul tentang ajaran nilai-nilai dari Pancasila yang selaras dengan ajaran agamaDan dibalik keberagaman tersebut, bagaimana kita menyatukan perbedaan yang ada tanpa harus menimbulkan suatu pertentangan dan perpecahan dalam negara kesatuan Indonesia? Disinilah peran dan letak fungsi, mengapa kita harus berpegang teguh pada tujuan baik dari adanya ideologi Pancasila.Meminjam analogi Muzayyin dalam buku Pendidikan Pancasila yang diterbitkan oleh Kemenristek Dikti pada tahun 2016:

“Pancasila seperti jalan aspal yang memberikan arah kemana kendaraan itu dapat dibawa tanpa kerusakan. Berbeda dengan jalan yang tidak diaspal (tanpa ideologi), meskipun kendaraan dapat berjalan tetapi dalam waktu yang singkat kendaraan anda akan cepat rusak. Oleh karena itu, Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan dan aspirasi (cita-cita hidup bangsa)”

    Meyakini dan mengamalkan Pancasila dengan sungguh-sungguh tentunya juga akan sejalan dengan ajaran agama yakni ajaran ketuhanan (tidak sama sekali bertentangan), tanpa bermaksud untuk mendikotomi (memisahkan antara dan agama). Karena Pancasila pada konteks tersebut sudah sangat-sangat dijiwai oleh nilai-nilai agama dan Katuhanan. Tanpa nilai-nilai Ketuhanan, sila-sila yang ada dibawahnya tidak akan pernah bersinergi antara satu dengan yang lainnya (ada yang terputus). Secara resmi ada enam agama yang diakui di negara Indonesia. Namun bagaimana ditengah masyarakat yang berisi multi agama di Indonesia agar tetap hidup saling rukun dan berdampingan dengan damai dalam bingkai persatuan.


Post a Comment

أحدث أقدم